Kumpulan Peluang Usaha Rumahan | Bisnis Rumahan | Contoh Proposal Usaha | Cara Budidaya | Info Bisnis Lainya

Bisnis Beras Tutup, Induk Pt Ibu Berpotensi Kehilangan Rp 2 Triliun

Bisnis Beras Tutup, Induk PT IBU Berpotensi Kehilangan Rp 2 TriliunFoto: Danang Sugianto/detikFinance

Jakarta - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food) memutuskan untuk memberhentikan seluruh bisnis berasnya. Tahun depan emiten berkode AISA ini resmi hanya fokus mengembangkan makanan kemasan saja.

Padahal bisnis TPS Food sebagian besar didominasi oleh bisnis berasnya. Pada 2016 saja total penjualan perseroan mencapai Rp 6,5 triliun. Dari situ sebanyak 61,28% berasal dari bisnis beras.

Tahun ini pun sebenarnya bisnis beras masih menopang kinerja TPS Food. Tercatat dari penjualan bruto TPS Food di kuartal III-2017 sebesar Rp 4,23 triliun, sebesar Rp 2,38 triliun berasal dari bisnis beras.

"Jadi kalau dilihat memang pendapatan bisa hilang dari beras Rp 2 triliun," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

TPS Food sendiri mengembangkan bisnis beras melalui entitas usahanya PT Dunia Pangan. Perusahaan itu memiliki 5 anak usaha yang masing-masing memiliki pabrik beras yakni PT Jatisari Srirejeki, PT Sukses Abadi Karya Inti, PT Tani Unggul Usaha, PT Swasembada Tani Selebes dan PT Indo Beras Unggul (IBU) yang beberapa waktu lalu pabriknya disegel.

Dari perusahaan-perusahaan beras itu, TPS Food memiliki 3 pabrik beras yang dioperasikan oleh Sukses Abadi Karya Inti dan Jatisari Srirejeki. Sementara pabrik satu lagi milik PT IBU yang sudah bermasalah dan disegel beberapa waktu lalu. Sementara sisa perusahaan beras lain pabriknya masih belum beroperasi

Meski begitu, menurut Sjambirie melepas bisnis beras akan membuat keuangan perusahaan menjadi lebih sehat. Sebab beban operasional akan turun, lalu hasil penjualan bisnis beras akan digunakan untuk membayar utang.

"Memang revenue kita kalau tidak ada bisnis beras turun 50%. Tapi jangan lihat revenue-nya, lihat juga sisi lainnya, sebab utang juga turun. Rasio Debt to EBITDA-nya (rasio utang terhadap pendapatan) akan membaik," imbuhnya.

Perseroan sendiri berencana melunasi sebagian utang yang terdiri dari utang obligasi jatuh tempo April 2017 sebesar Rp 900 miliar, utang sindikasi bank Rp 1,2 triliun dan utang afiliasi sebesar Rp 1 triliun.

Perseroan saat ini sudah mendapatkan pembeli dari bisnis beras yang akan dilepas itu. Meski tak menyebutkan siapa, namun perjanjian jual beli atau letter of intent (LOI) akan dilakukan pada akhir tahun ini. Estimasi nilai penjualannya mencapai Rp 3 triliun.

Mulai tahun depan manajemen memutuskan untuk mengembangkan penjualan di produk makanan kemasan. TPS Food sendiri memiliki beberapa merek makanan kemasan ternama seperti Taro, Bihunku, Mie Kremezz, dan satu merek internasional Capri Sun.

Sjambirie mengatakan lantaran perseroan kini fokus 1 lini bisnis maka pihaknya yakni pendapatan dari bisnis makanan kemasan per tahunnya akan bertambah Rp 350 miliar secara organik.

"Memang penjualan dari beras hilang Rp 2 triliun, jadi butuh waktu cukup lama untuk kompensasi kehilangan pendapatan itu," tandasnya.
Bisnis Beras Tutup, Induk Pt Ibu Berpotensi Kehilangan Rp 2 Triliun Rating: 4.5 Diposkan Oleh: eko
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :