Jakarta - Jalan tol layang yang membentang sepanjang jalan masuk Kalimalang mungkin menjadi pemandangan biasa orang-orang yang melalui jalur Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Tol tersebut sudah dibangun semenjak 1995, namun tak kunjung usai penyelesainnya.
Tapi hari ini, jalan tol tersebut akan dioperasikan setelah 8,26 kilometer (km) bab dari jalan tol tersebut rampung penyelesaiannya. Meski belum mampu beroperasi seluruhnya, namun bab dari Tol Becakayu yang menyambungkan Cipinang Melayu sampai Jakasampurna, hari ini bakal dibuka dan mampu dirasakan manfaat pembangunannya setelah tertunda belasan tahun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan pribadi pengoperasian tol yang disebutnya mangkrak selama 22 tahun ini. Jokowi balasannya kembali lagi ke tol ini setelah terakhir kali meninjaunya setahun yang lalu, atau tepatnya 6 November 2016 lalu.
Berdasarkan data PT Waskita Karya Toll Road yang diterima detikFinance, Jumat (3/11/2017), secara keseluruhan tol ini memiliki panjang 23,8 km yang terdiri dari 2 seksi. Seksi 1 sendiri dibagi lagi menjadi A, B dan C, sedangkan yang akan diresmikan pengoperasiannya hari ini ialah seksi 1B dan 1C.
Awal pintu tol dimulai dari gerbang tol atau ramp on Cipinang di Jakarta Timur sampai ramp on di Jakasampurna. Kendaraan nantinya mampu melaju sampai kecepatan 80 km/jam dengan jumlah lajur 2x3, lebar 3,5 meter.
Sebagai informasi, rencana pembangunan jalan tol ini sudah diinisiasi semenjak 1995 dengan tujuan mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta. Setahun kemudian, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang merupakan patungan empat perusahaan yang menjadi investor jalan tol Becakayu menerima konsesi pengelolaan ruas tol ini.
Dua tahun berselang atau pada 1998, Indonesia didera krisis moneter yang memporak-porandakan banyak sekali aspek ekonomi di tanah air. Proyek jalan tol ini menjadi salah satu yang terkena imbasnya sampai balasannya mangkrak.
Di 2013 kementerian yang waktu itu masih berjulukan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), menggelontorkan dana Rp 350 miliar untuk membantu proses pembebasan lahan jalan tol ini. Tujuannya menstimulus dilanjutkannya kembali pembangunan jalan tol ini.
Tapi ternyata imbas krisis ekonomi 1998 ditambah krisis ekonomi 2008 ke Investor Jalan tol Becakayu masih terasa. Sehingga proses pembangunan pun masih tersendat.
Akhirnya, pada Oktober 2014, Waskita Karya lewat anak usahanya PT Waskita Toll Road mengambil alih sebagian besar saham Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Lewat akuisisi saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 240 miliar itu, BUMN konstruksi tersebut pribadi menguasai kepemilikan sebesar 60% atas PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Surat Izin Mulai Kerja (SIMK) pun dikeluarkan pada 5 Februari 2015 untuk pengerjaan seksi 1B dan 1C sepanjang 8 km. Secara keseluruhan, tol ini ditarget mampu beroperasi secara penuh pada 2019 mendatang.
Video 20Detik: Wajah Tol Becakayu dari Mata Langit Sumber detik.com