Bekasi - Peringkat akomodasi berusaha atau ease of doing business (EoDB) Indonesia naik dari 91 ke 72. Indonesia kini sudah di atas China yang berada di peringkat 78, meski masih di bawah peringkat negara tetangga seprti Singapura, Malaysia, Thailanda, dan Vietnam.
Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) kenaikan peringkat tersebut memperlihatkan perbaikan dalam hal perizinan di Indonesia. Meskipun masih banyak hal yang perlu dibenahi.
"Itu akan terus kita perbaiki, kita benahi. Dulu peringkat 120, masuk ke 106, masuk lagi ke 91, sekarang 72, artinya kita sekarang sudah lebih baik. Lebih baik dari China, dari India, dari Brasil," tuturnya di Muara Gembong, Desa Pantai Bakti, Kabupaten Bekasi, Rabu (1/11/2017).
Namun, Jokowi mengaku masih belum puas dengan capaian tersebut. Dia sudah berpesan kepada Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, bahwa ia tetap ingin target peringkat 40 mampu tercapai dalam 2 tahun.
"Tetapi saya tetap ngomong ke Menko, saya enggak mau hanya 72. Tahun depan paling tidak 50, tahun depannya lagi gres masuk ke target yang saya berikan 40," tegasnya.
Memang, Jokowi mengakui untuk mengejar target tersebut perlu banyak melaksanakan pembenahan total dalam hal perizinan. Kemudahan perizinan juga harus diberikan dengan tidak memandang besar kecilnya skala bisnisnya.
"Harus ada pembenahan total, dari urusan perizinan, listrik, properti, semuanya harus lebih baik. Sehingga semua usaha, baik usaha kecil, usaha mikro, usaha gede, semuanya dimudahkan dalam perizinan. Kalau mereka ingin membuka usaha, memperluas usaha, alasannya yaitu dari situlah nanti ada rekrutmen tenaga kerja, pembukaan lapangan kerja baru," jelas Jokowi. Sumber detik.com