Semarang - Bila bicara perkembangan industri Kopi di Indonesia, tugas Kota Semarang tak dapat dikesampingkan. Sebab, di kota yang lebih dikenal dengan lumpia ini terdapat banyak pemain industri pengolahan biji kopi yang banyak digunakan oleh kedai-kedai kopi di seluruh Indonesia.
Salah satunya yang terbesar dari Semarang bisa jadi ialah produk kopi kemasan Kopi Luwak. Namun di sisi lain, geliat bisnis industri pengolahan biji kopi di Kota Semarang tak hanya ada di tangan pengusaha-pengusaha besar saja.
Sebuah industri rumahan pengolahan biji kopi lahir dari tangan Agung Kurniawan, seorang anak muda di Kota Semarang dengan merek KnK Coffee, yang diritisnya semenjak empat tahun lalu.
Tak main-main, kini dirinya telah bisa membawahi 6 orang karyawan serta membina 2 petani kopi di tempat Temanggung dan Gunung Kelir Ambawara. Produk KnK Kopi rintisan Agung pun kini telah digunakan oleh lebih dari 60 kedai kopi baik di Kota Semarang maupun luar Kota Semarang. Perkembangan bisnis Agung itu pun terdengar hingga ke indera pendengaran Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi).
Dalam keterangan tertulis dari Pemkot Semarang, Senin (30/10/2017), Hendi mendatangi KnK Kopi di jalan Dewi Sartika nomor 5, Gunung Pati, Semarang, hari ini. Dia mengobrol dengan Agung sambil menyeruput kopi olahannya.
Hendi tampak sesekali mengacungkan jempolnya kepada Agung untuk mengapresiasi rasa kopi olahannya, serta usaha yang dirintisnya.
Hendi mengatakan, kedatangannya dikala itu ke KnK Kopi untuk mendorong terjadinya ekosistem bisnis rintisan anak muda di Kota Semarang yang lebih baik. Hendi mencontohkan, ketika pariwisata Kota Semarang berkembang, lalu kedai-kedai kopi pengunjungnya semakin banyak, jangan hingga pemasok kopinya justru dari luar Semarang.
"Di dikala pemerintah membuka kanal sebanyak-banyaknya dari dan menuju Kota Semarang, jangan hingga justru bisnis-bisnis anak muda di Kota Semarang ini justru terpenetrasi oleh pihak luar," tegas Hendi sembari menyeruput kopi.
"Maka KnK kopi ini menarik, untuk menjadi teladan anak muda Kota Semarang yang telah berhasil melaksanakan penetrasi bisnis keluar, tidak berkutat hanya di market Kota Semarang saja", tutur Hendi sembari menyeruput kopinya.
"Jadi ini keren menurut saya, dan saya yakin mas Agung dan KnK Kopi tidak tunggal, masih banyak anak muda lain di Kota Semarang yang saling menginspirasi satu sama lain, dan akan kita akan dukung betul ini," kata Hendi optimistis.
Sedangkan Agung mengaku sangat senang tempat usahanya didatangi oleh Hendi. Menurutnya, perhatian ibarat inilah yang diyakini akan lebih menggairahkan para pengusaha merintis industri kopi di Kota Semarang.
"Kendala mengelola bisnis sendiri bersama-sama hampir tidak ada, paling hanya pasokan ketersediaan biji kopi yang musiman," kata Agung.