Budidaya belut bisa menjadi salah satu usaha sampingan yang
menjanjikan. Dibanding budidaya ikan lainya, belut memiliki harga yang cukup
stabil. Permintaan akan belut paling banyak berasal dari rumah makan dan warung
lalapan dipinggir jalan. Bahkan beberapa pembudidaya yang mengekspornya.
Umumnya belut tumbuh pada lahan persawahan dan rawa – rawa. Namun
di tangan kreatif pembudidaya belut lokal. Kini ditemukan cara pembudidayaan
belut pada media drum. Sebenarnya media kolam dan drum sama saja. Yang
membedakanya hanya drum lebih sedikit memakan tempat.
Langkah Ternak Belut Dalam Drum
![]() |
Budidaya Belut |
Karena kali ini media yang digunakan adalah drum. Maka
terlebih dahulu persiapkan drum plastik. Kenapa drum plastik? Alasanya tidak
berkarat dan memudahkan proses pemotongan. Sebelum digunakan pastikan Drum
tidak bocor dan dalam keadaan bersih. Jika berbau zat kimia, misal bekas minyak
tanah atau bensin. Sebaiknya dicuci dahulu hingga bersih dan tak berbau.
Selanjutnya adalah memodifikasi drum sehingga dapat
digunakan sebagai media budidaya belut. Langkah awal, lubangi bagian samping
drum secukupnya. Jangan terlalu lebar dan terlalu sempit. Taruh drum dalam
posisi tidur, dan beri kayu atau batako sebagai pengganjal disampingnya. Yang
terahir berikan saluran buangan pada bagian bawah. Letakkan drum pada daerah
yang teduh, bisa juga dengan memberikan atap pada atas drum menggunakan net.
Setelah Drum sudah dimodifikasi, berikan tanah sawah dengan
ketinggian 40 cm. Atau jika ingin lebih rumit namun hasilnya lebih bagus. Anda
dapat menggunakan kombinasi jerami, pelepah pisang, lumpur dan kotoran ternak. Untuk cara yang kedua komposisinya
berbeda tiap pembudidaya belut. Disini akan saya berikan komposisi secara umum.
minor-latin;"> Bersihkan Media, taruh jerami pada dasar dengan
ketebalan 15 – 20 cm.
Cincang pelepah pisang, letakkan diatas jerami.
Diatasnya berikan pupuk dari kotoran sapi atau kambing.
Berikan EM4, Gunanya untuk mikroba dekompresor.
Tutup bagian atas dengan lumpur atau tanah, lalu
biarkan 14 hari.
Setelah 14 hari, aliri dengan air dengan debit kecil
selama 5 hari. Selanjutnya media sudah siap untuk budidaya belut. Pastikan
tinggi air pada bagian atas berkisar 5-10 cm.
Untuk tiap tiap drum jumlah bibit yang diberikan antara
100-200 ekor bibit belut. Tergantung besar kecilnya media budidaya.
Perawatan Belut
Perawatan belut sebenarnya sangat mudah. Yang paling penting
adalah pengaturan aliran air dan makanan si belut. Untuk itu pada bagian atas
drum dibeli lubang tepat 10 cm diatas lapisan lumpur. Untuk saluran masuknya air,
berasal dari paralon yang dilubangi kecil – kecil. Sehingga air dari paralon menetes
perlahan.
Pemberian makan pada belut harus sesuai dengan jumlah
populasinya. Belut setiap kali makan membutuhkan 5 - 10 % dari jumlah populasi.
Jadi misalkan pada drum terdapat 10 Kg benih, maka membutuhkan 0,5 – 1 kg makanan. Dalam sehari berikan 2 – 3 makanan.
Karena belut aktif pada malam hari, pada sore atau mlam hari berikan makanan dengan
porsi yang lebih banyak.
Pakan yang bagus untuk anakan belut adalah cacing kecebong, kutu
air. Dan untuk belut dewasa berikan ikan , katak, serangga, bekicot, dan keong.
Untuk belut dewasa bisa juga di mix dengan pelet. Kendala umum yang dihadapi oleh pembudidaya belut adalah bau yang menyengat. Untuk mencegah hal ini berikan EM4 seminggu 3 kali dengan dosis 1 sendok di campur air satu botol utuk tiap - tiap drum. Setelah usia 3 – 4 bulan belut dapat dipanen. Namun jika
tujuanya untuk ekspor anda harus bersabar 2 bulan lagi. Karena biasanya orang
luar menginginkan belut yang berukuran besar.